Skip to main content

Efektivitas Model Pembelajaran Quantum dalam Pembelajaran Sains


Pada pembelajaran Sains banyak terdapat konsep esensial sebagai awal pemecahan masalah yang sering dihadapi dalam kehidupan. Namun kenyataannya di sekolah siswa lebih banyak diberi informasi mengenai materi sehingga siswa cenderung menghafalkan konsepkonsep, siswa tidak mengalami dan mempraktekkan langsung, yang menjadikan pemahaman siswa menjadi dangkal. Oleh karena itu, pembelajaran harus dirancang untuk memberi peluang kepada siswa agar aktif memikirkan, mencoba, berbuat, dan menyelesaikan masalah dengan bersama-sama, sehingga lebih dapat memahami konsep-konsep yang ada dilingkungan sekitar.

Karena guru dituntut untuk mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester. Hal ini menyebabkan rendahnya motivavasi dan kurangnya penguasaan konsep Sains siswa, oleh kaena itu guru perlu mengupayakan suatu inivasi dalamkegiatan pembelajaran. Dalam mata pelajaran Sains yang memerlukan banyak variasi metode, media, maupun sumber belajar tak luput dari hal tersebut.

Berdasarkan uraian diatas salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep siswa adalah model pembelajaran Quantum yang merupakan model pembelajaran yang ideal, karena menekankan kerja sama antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama. Quantum menguraikan beberapa metode lewat pemaduan seni dan pencapaian yang terarah.

A.    Pengertian Model Pembelajaran Quantum

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lainlain. Setiap model pembelajaran mengarahkan dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan demikian Quantum Learning adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi tersebut mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Melalui interaksi tersebut maka dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain.

Quantum Learning adalah seperangkat model dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, dengan eksperimennya yang dikenal “suggestology” atau “suggestopedia”.

Prinsipnya adalah bahwa sugesti pasti dapat mempengaruhi hasil belajar. Cara yang dapat dilakukan untuk memberikan sugesti positif adalah memposisikan murid agar duduk nyaman, memasang musik latar dibelakang kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster dalam menyampaikan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih.

Istilah lain dari kata suggestollogy adalah “pemercepatan belajar” (accelerated learning). Pemercepatan belajar memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal serta diiringi dengan kegembiraan. Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak memunyai persamaan: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namun semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif. Manfaat Quantum Learning yaitu menumbuhkan
sikap positif, motivasi, ketrampilan belajar seumur hidup, kepercayaan diri.

B.     Karakteristik Model Pembelajaran Quantum

1.      Berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dankonsep kuantum dipakai. 
2.      Lebih bersifat humanistis.
3.      Lebih bersifat konstruktivistis.
4.      Berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor 
potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai kontekspembelajaran. 
5.      Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna. 
6.      Sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. 
7.      Sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran.
8.      Sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. 
9.      Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. 
10.  Memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan hidup.
11.  Menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. 
12.  Mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. 
13.  Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran. 

C.    Langkah-langkah dari pembelajaran Quantum

1.      Pengkondisian awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran 
Quantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Melalui pengkondisian awal akan memungkinkandilaksanakannya proses pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam
pengkondisian awal meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin  hubungan, dan ketrampilan belajar.

2.      Penyusunan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan 
yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan 
kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.

3.      Pelaksanaan metode pembelajaran Quantum
Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini  meliputi T-A-N-D-U-R: penumbuhan  minat,  pemberian  pengalaman  umum,  penamaan  atau penyajian  materi,  demonstrasi  tentang  pemerolehan  pengetahuan  oleh  siswa,  pengulangan yang dilakukan oleh siswa, perayaan atas usaha siswa.

a.       Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat)
Dalam tahap ini, guru berperan penting dalam menumbuhkan minat belajar siswa, agar nantinya dapat  menumbuhkan  rasa  ingin  tahu  dari  diri  siswa  sehingga  mampu meningkatkan  minat  belajar  dari  siswa tersebut.  Penumbuhan  minat  siswa  untuk  belajar  dilakukan  dengan  menciptakan  suasana  belajar  yang  menyenangkan  yaitu mengkondisikan  suasana  kelas  lebih  rileks  tetapi  serius.  Dapat  dilakukan  dengan cara  rolling tempat duduk setiap pertemuan, penempelan gambar-gambar,  penampilan video (baik  yang  sesuai  dengan  materi  maupun  video  lain  untuk  menumbuhkan minat dan motivasi siswa).

b.      Pemberian pengalaman umum (A= Alami)
Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa untuk menceritakan pengalaman 
yang telah siswa alami terkait dengan materi yang akan diajarkan, sehingga ada motivasi dari siswa yang pernah mengenal materi tsb untuk lebih mengembangkan pengalamannya juga bagi yang sama sekali belum pernah mengenal menjadi lebih tertarik dan tertantang untuk mempelajarinya. Selain itu guru memberikan tugas mandiri kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah mempunyai pengalaman sebelu mengikuti pelajaran.

c.       Penamaan atau penyajian materi  (N= Namai)
Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang akan dipelajari secara lengkap setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat, sehingga dalam penamaan siswa
telah memiliki bekal dan penguasaan materi oleh siswa dapt lebih maksimal. Untuk menghindari kebosanan dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator.

d.      Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)
Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil tugas mandiri yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, baik kepada teman Kelompoknya Maupun kepada seluruh siswa. Dengan cara ini, diharapkan rasa percaya diri siswa lebih meningkat karena diberi kesempatan untuk menunjukkan hasil  karyanya (hasil  tugas  mandiri).

e.       Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)
Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengulas kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, caranya dengan bercerita 
kepada teman  kelompoknya, maupun  kepada  seluruh  siswa.  Dengan  demikian  siswa yang tidak memperhatikan guru  saat  mengajar  dapat  dihindari,  karena  setelah  guru  memberikan materi maka guru akan menunjuk salah seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan dengan  penjelasan  dan   dengan  mempraktekan langsung.

f.       Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan)
Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan oleh guru dengan
memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak berhasil menjawab
pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban siswa yang kurang tepat,
selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk tangan bersama-sama  ketika  jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar. 
Begitu pula jika ada yang tidak berhasil juga diberikan pujian atas usaha yang dilakukan agar tidak patah semangat dan lebih giat lagi berlatih.

D.    Efektivitas Model Pembelajaran Quantum dalam Pembelajaran Sains
Terdapat strategi pembelajaran quantum, sebelum mengetahui strategi pembelajaran Quantum  Learning, siswa harus bisa menentukan gaya belajarnya sendiri. Gaya belajar seseorang adalah 
kombinasi  menyerap,  dan  mengatur,  serta  mengolah  informasi terdapat  tiga  gaya  belajar atau yang disebut dengan modalitas belajar, yaitu sebagai berikut:

1.      Visual
Gaya belajar visual adalah belajar dengan cara melihat. Siswa dengan gaya belajar visual  akan lebih mudah menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru melalui media-media visual seperti poster, gambar-gambar, video, dan lain sebagainya.

2.      Auditorial
Gaya belajar auditorial adalah belajar dengan cara mendengar. Siswa dengan gaya belajar 
auditorial akan lebih mudah menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru melalui media-media audio  seperti mendengarkan  cerita,  mendengarkan  kaset,  ceramah,   diskusi.

3.      Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Siswa dengan gaya belajar kinestetik akan lebih mudah menyerap pelajaran yang diberikan oleh 
guru melalui praktek-praktek atau praktikum. 

strategi Quantum Learning meliputi hal-hal sebagai berikut

1.      Memberikan sugesti positif untuk siswa
Dalam Quantum Learning tidak terdapat istilah siswa bodoh atau gagal.Kegagalan adalah
umpan balik untuk memberikan motivasi siswa dan belajar dari kegagalan untuk memperole kesuksesan. Metode Quantum Learning digunakan guru untuk selalu memberikan sugesti
positif kepada siswa bahwa mereka mampu melakukan aktifitas belajar mengajar dengan
baik, mampu mengerjakan tugas dengan baik, dan  mampu memperoleh nilai terbaik.

2.      Mendudukkan murid secara nyaman
Dalam metode Quantum Learning, siswa diajarkan bagaimana siswa duduk secara nyaman.
Posisi duduk dan berjalan memasuki kelas harus tegak sehingga siswa akan selalu bersemangat dalam menghadapi segala aktifitas pembelajaran yang akan disampaikan oleh  guru.

3.      Memasang musik latar di dalam kelas
Musik yang digunakan adalah musik klasik dengan irama ketukan yang teratur sesuai detak 
jantung. Dari hasil penelitian, musik-musik  tersebut  dapat  meningkatkan  daya  tahan  dalam  belajar  dan meningkatkan daya konsentrasi siswa.

4.       Meningkatkan prestasi individu
Dalam metode Quantum Learning, peran guru bukanlah mentransfer pengetahuan kepada 
siswa secara satu arah saja, melainkan siswa juga distimulasi agar ikut berperan aktif selam proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini bisa dilakukan melalui permainan, diskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya. Melalui treatment tersebut, maka prestasi individu akan 
lebih terlihat dan bisa ditingkatkan.

5.      Menggunakan poster atau gambar untuk member kesan baik
Metode Quantum Learning mengajarkan proses pembelajaran secara menyenangkan.  Sehingga guru harus bersikap kreatif untuk menghidupkan proses belajar mengajar tersebut, diantaranya dengan menggunakan poster-poster  dalam  memberikan  materi  pelajaran. Sehingga  siswa  akan  lebih  mudah  mengingat  dan  memahami  materi  pelajaran  yang  disampaikan  leh guru.

Efektifitas Pembelajaran 
Bahwa keefektifan pembelajaran akan terjadi apabila siswa secara aktif dilibatkan dalam  pengorganisasian hubungan-hubungan  dari  informasi  yang  diberikan.   Terdapat  7  ciri keefektifan  pembelajaran yaitu:

1.      Pembalikan makna belajar
2.      Berpusat pada siswa
3.      Belajar dengan mengalami
4.      Mengembangkan keterampilan sosial, kognitif dan emosional
5.      Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah Tuhan
6.      Belajar sepanjang hayat
7.      Perpaduan kemandirian dan sepanjang hayat. 

Dengan demikian dapat diartikan bahwa ke tujuh keefektifan menunjukkan penguasaan prilaku, yang berarti semakin menguasai prilaku yang disampaikan (diajarkan maka semakin efektif pembelajaran yang dijalankan). 

Dari Sumber diatas Penulis ingin mengajak untuk berdiskusi tentang beberapa hal yang antara lain:
  1. Banyak dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum, namun menggapa masih sedikit yang menggunakan model pembelajaran ini di sekolah?
  2. Apakah efektif penerapan model pembelajaran Quantum untuk dijadikan model di semua sekolah, dan di semua tingkatan satuan Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA)?
  3.  Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Quantum?

Comments

  1. mencoba menanggapi pertanyaan nomor 3 Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Quantum?
    kelebihan model pembelajaran Quantum:
    1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
    2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris, “hewan-istis”, dan atau nativistis.
    3. Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis.
    4. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
    5. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
    6. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
    7. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
    8. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
    9. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
    10. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.
    11. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
    12. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.
    Kelemahan:
    1. Membutuhkan pengalaman yang nyata
    2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
    3. Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa

    ReplyDelete
  2. Menanggapi pertanyaan nomor dua dari penulis. Model Quantum cocok diterapkan untuk semua jenjang pendidikan dan untuk semua mata pelajaran. Karena pada dasarnya model ini menerapkan pembelajaran yang sesusai dengan kesenangan otak. Peserta didik diajak belajar dengan gaya belajarnya Masing-masing. Mereka juga diajarkan belajar bagaimana caranya belajar. Sehingga pembelajaran menyenangkan dan efektif,.
    Terimakasih

    ReplyDelete

  3. Menanggapi soal no 1.

    Alasan Kenapa model ini sedikit di gunakan, mungkin bisa dilihat pada kekurangannya sebagaimana yang telah saudari karlena cantumkan...

    Seperti memerlukan waktu yang cukup panjang utk penerapan model ini, sedangkan kita tau bahwa setiap mata pelajaran dan materi pelajaran itu sudah di tentukan batas waktunya. Jadi akan sangat sulit jika kita ingin mencari tambahan waktu lain utk melanjutkan materi jika kita menggunakan model tersebut.

    ReplyDelete

  4. Assalamualaikum wr wb.
    Saya mencoba menanggapi ttg kelebihan dan kelemahan model quantum.
    Kelebihan nya yaitu membimbing siswa kearah berpikir yang sama,lebih melibat kan siswa,membutuhkan kreativitas guru untuk merangsang siswa belajar, pembelajaran yg diberikan mudah di pahami siswa

    Kelemahannya memerlukan waktu yg panjang, fasilitan,peralatan ,media kurang memadai dengan baik,memerlukan keterampilan khusus.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  5. Menyikapi pertayaan no 3.?Kelebihan Model Pembelajaran Quantum :
    Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama dan Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
    Kelemahan Model Pembelajaran Quantum :
    Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain Dan Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.

    ReplyDelete
  6. Menanggapi pertanyaan pertama
    Mungkin saja guru tersebut belum mengetahui tentang model pembelajaran quantum. Dalam arti guru tersebut sudah terbiasa dng model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah yang sudah biasa dan melekat sejak zaman nenek moyang kita saat itu.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  7. Assalamuaalikum wr wb
    saya menanggapi pertanyaan no 2.
    mengenai kelebihan dan kekurangan model pembelajaran quantum. kelebihan model pembelajaran quantum ini yaitu model pembelajaran ini student centered atau berpusat pada siswa,Adanya kebebasan siswa dalam berekspresi,Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan dan Menumbuhkan dan menimbulkan antusiasme siswa.
    kekurangan model pembelajaran quantum yaitu Memerlukan persiapan yang matang bagi guru dan lingkungan yang mendukung, Memerlukan fasilitas yang memadai dan Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa.
    terima kasih

    ReplyDelete
  8. menanggapi pertanyaan No 1 Banyak dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum, namun menggapa masih sedikit yang menggunakan model pembelajaran ini di sekolah?
    1. Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus.
    2. Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.
    3. Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut situasi dan kondisi serta waktu yang lebih banyak.
    maka dari itu model ini sangat jarang digunakan di sekolah

    ReplyDelete
  9. saya Menanggapi pertanyaan nomor 2 Apakah efektif penerapan model pembelajaran Quantum untuk dijadikan model di semua sekolah, dan di semua tingkatan satuan Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA)?

    menurut saya Model Quantum bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran. Karena pada dasarnya model ini menerapkan pembelajaran yang sesusai dengan kesenangan otak. serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. terimakasih ^_^

    ReplyDelete
  10. Menanggapi pertanyaan No 3
    Kelebihan Model Pembelajaran Quantum :
    - Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama
    - Quantum Teaching lebih melibatkan siswa
    - Siswa dirangsang untuk aktif mengamati
    - Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.

    Kelemahan Model Pembelajaran Quantum :
    - Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang sehingga membutuhkan waktu.
    - Membutuhkan Fasilitas dan biaya yang lebih lengkap
    - Model ini memerlukan keterampilan guru secara khususapat berjalan efektif.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  11. saya akan menanggapi pertanyaan sdr.Agung mengenai: Apakah efektif penerapan model pembelajaran Quantum untuk dijadikan model di semua sekolah, dan di semua tingkatan satuan Pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA)?
    -menurut saya, model quantum ini dapat diterapakan dalam semua tingkatan karena model ini dapat membuat KBM menjadi lebih menyenangkan, hanya saja guru yang menerapkan model quantum ini sebaiknya guru yang sudah terlatih dan kelas tersebut sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

    terima kasih.

    ReplyDelete
  12. assalamualaikum wr wb..
    saya tertarik berdiskusi mengenai pertanyaan pertama karena memang saya juga menemukan hal yang demikian. saudara menanyakan Banyak dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum, namun mengapa masih sedikit yang menggunakan model pembelajaran ini di sekolah? menurut saya hal ini terjadi karena beberapa kemungkinan, pertama guru kurang menguasai model ini karena untuk menerapkan model ini pengajar harus menguasai dan menyiapkan semua yang dibutuhkan. yang kedua karena model ini membutuhkan persiapan yang sangat baik sehingga bisa berjalan sesuai rencana, dan yang terakhir karena model ini butuh waktu yang cukup lama untuk menerapkannya dan takutnya mengganggu jam pelajaran lainnya. dari banyak hambatan tersebut saya sendiri sebagai guru akan berfikir lagi untuk menggunakan model ini kecuali memang sudah dipersiapkan dengan matang.. terimakasih

    ReplyDelete
  13. assalamualaikum wr.wb. saya akan menanggapi pertanyaan ketiga mengenai kelebihan dan kekurangan dari Model Pembelajaran Quantum (Kelebihan):
    Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis, Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna, Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi, Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat, Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran, Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis, ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material dan Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran. Sementara kekurangannya adalah Membutuhkan pengalaman yang nyata, Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar dan Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa

    ReplyDelete
  14. Menjawab pertanyaan no. 1 Banyak dari hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum, namun menggapa masih sedikit yang menggunakan model pembelajaran ini di sekolah?
    menurut saya mengapa model pembelajaran quantum jarang digunakan adalah karena membutuhkan waktu yang lama untuk membangkitkan motivasi siswa dan mencari tahu keterampilan siswa satu persatu karena membutuhkan perhatian yang khusus.

    ReplyDelete
  15. menanggapi pertanyaan no.3

    Kelebihan model pembelajaran :
    1. Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
    2. Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
    3. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
    4. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
    5. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
    6. Karena model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.
    7. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.

    Kekurangan Model Pembelajaran
    1. Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
    2. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
    3. Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll. Maka dapat mengganggu kelas lain.
    4. Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
    5. Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
    6. Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan. Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.

    ReplyDelete

  16. Keunggulan:
    1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
    2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris, “hewan-istis”, dan atau nativistis.
    3. Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis.
    4. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
    5. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
    6. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
    7. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
    8. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
    9. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
    10. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran.
    11. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.
    12. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran.

    Kelemahan:

    1. Membutuhkan pengalaman yang nyata
    2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
    3. Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa

    ReplyDelete
  17. Assalamualaikum
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no . Pembelajaran quantum jarang diterapkan dalam proses pembelajran di sekolah di karenakan kurangnya pengetahuan guru tentang pembelajaran ini. Kemudian waktu yang digunakan dalam pembelajaran quantum membutuhkan waktu yang lama.

    ReplyDelete
  18. sharing untuk pertanyaan nomor 1 bapak agung. pertanyaan menggapa masih sedikit yang menggunakan model pembelajaran ini di sekolah? karena saya adalah salah satu yang pernah meneliti pembelajaran dengan kuantum teaching maka yang rumit pada QT ini adalah bagaimana mempersiapakan perangkat pembelajarannya, menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan pada langkah TANDUR membutuhkan lebih banyak waktu dari model pembelajaran lain dan juga pada proses pelakssanaannya guru dan siswa harus selalu memiliki semngat yang tinggi untuk menularkan energi positif kepada siswa

    ReplyDelete
  19. mencoba menjawab soal nomor 1. menurut saya masih kurangnya guru mengunakan model pembelajaran quantum dalam proses pembelajaran di sekolah bisa jadi disebabkan: 1. kurangnya kemampuan guru dan fasilitas yang tersedia dalam mengembangkan model pembelajaran quantum. 2. guru lebih nyaman dan lebih terbiasa dengan pembelajaran di kelas menggunakan metode ceramah sehingga kurang termotivasiumtuk mencoba hal-hal yang baru

    ReplyDelete
  20. Saya akan mencoba menanggapi soal no 3 yaitu Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Quantum? Menurut Sunandar (2012) menyatakan kelebihan dan kekurangan model Quantum Teaching sebagai berikut:
    a. Kelebihan Quantum Teaching:
    1. Selalu berpusat pada apa yang masuk akal bagi siswa.
    2. Menumbuhkan dan menimbulkan antusiasme siswa.
    3. Adanya kerjasama.
    4. Menawarkan ide dan proses cemerlang dalam bentuk yang enak dipahami siswa.
    5. Menciptakan tingkah laku dan sikap kepercayaan dalam diri sendiri.
    6. Belajar terasa menyenangkan.
    7. Ketenangan psikologi.
    8. Adanya kebebasan dalam berekspresi.
    b. Kekurangan Quantum Teaching:
    1. Memerlukan persiapan yang matang bagi guru dan lingkungan yang mendukung.
    2. Memerlukan fasilitas yang memadai.
    3. Model ini banyak dilakukan di luar negeri sehingga kurang beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia.
    4. Kurang dapat mengontrol siswa.

    ReplyDelete
  21. Mennaggapi pertanyaan no 2, model ini dapat digunakan untuk semua matapelajaran pada semua jenjang dan semua jenis pendidikan. Hanya saja disesuaikan dengan siapa peserta didiknya dan apa mata pelajarannya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ESSAY TENTANG FASILITAS BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Gambaran tentang Fasilitas Belajar Seberapa pentingnya fasilitas belajar dalam proses pembelajaran? Tidak dapat dipungkiri bahwa Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk itu fasilitas belajar merupakan modal awal untuk mencerdaskan siswa dan sebagai pendorong motivasi dalam belajar. Menurut Popi Sopiatin (2010) Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar bermasud agar pengajaran kepada siswa dapatberjalan dengan lancar, teratur, ef...

Pendapat Tentang fasilitas belajar menentukan hasil belajar siswa?

Secara pribadi saya menyatakan bahwa pro terhadap fasilitas belajar menentukan hasil belajar siswa diawali dengan merujuk Popi Sopiatin (2010) yang menyatakan bahwa Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah. Lebih luas fasilitas dpat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda maupun uang. Jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana (Arikunto, 2008). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasili...

ESSAY TENTANG HOTS PADA PEMBELAJARAN ABAD 21

Pembelajaran sains pada abad 21 memiliki tujuan dengan karakteristik 4C, yaitu; Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation . Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh lebih dari 250 peneliti dari 60 institusi dunia yang tergabung dalam ATC21S ( Assessment & Teaching of 21st Century Skills ) mengelompokkan kecakapan abad 21 dalam 4 kategori, salah satunya adalah berpikir kritis (ATC21S, 2013). Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk mengekplorasi ide dalam memahami suatu permasalahan, mengambil keputusan, memecahkan masalah dan dapat mengevaluasi permasalahan pada proses berpikir sebelumnya. Sumber: http://www.leutikaprio.com/produk/10043/pendidikan/18011576/implementasi_higher_order_thinking_skills_hots_dalam_penilaian_kurikulum_2013/17128867/iis_suryatini_dan_anan_baehaqi Apabila kita tinjau dari tujuan pembelajaran 4C sangat baik jika dappat dilaksanakan dalam pembe...