Skip to main content

Pendapat Tentang fasilitas belajar menentukan hasil belajar siswa?


Secara pribadi saya menyatakan bahwa pro terhadap fasilitas belajar menentukan hasil belajar siswa diawali dengan merujuk Popi Sopiatin (2010) yang menyatakan bahwa Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah.
Lebih luas fasilitas dpat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda maupun uang. Jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana (Arikunto, 2008).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar bermasud agar pengajaran kepada siswa dapatberjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien dengan menggunakan sarana dan prasarana. Hal ini menunjukkan bahwa peranan sarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang kualitas belajar siswa. Misalnya saja sekolah yang sudah memiliki faslitas laboratorium, fasilitas kelas dan wifi yang ada disekolah sehingga siswa secara langsung dapat belajar dengan baik dengan menggunakan fasilitas yang ada sementara sekolah yang berada di desa  dengan fasilitas belajar yang jauh dari ideal cenderung melakukan proses pembelajaran dengan apa adanya.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka siswa, guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Siswa akan lebih terbantu dengan dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua siswa mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih  menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.
Demikian penjelasan yang didukung dengan penjelasan ahli, hal tersebut bahkan menambah keyakinan penulis untuk menyetujui terhadap fasilitas belajar menentukan hasil belajar siswa. Karna dengan adanya fasilitas maka akan menunjang proses pembelajaran sehingga prestasi yang dicapai siswa dapat optimal.
Daftar Rujukan
Arikunto. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.
Mustakim, B. Instruktur Nasional Kurikulum PAI dan Budi Pekerti pada Direktorat PAI Dirjen Pendis Kemenag
Sopiatin, P. 2010. Manajemen Belajar Berbsis Kepusan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

ESSAY TENTANG FASILITAS BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Gambaran tentang Fasilitas Belajar Seberapa pentingnya fasilitas belajar dalam proses pembelajaran? Tidak dapat dipungkiri bahwa Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk itu fasilitas belajar merupakan modal awal untuk mencerdaskan siswa dan sebagai pendorong motivasi dalam belajar. Menurut Popi Sopiatin (2010) Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar bermasud agar pengajaran kepada siswa dapatberjalan dengan lancar, teratur, ef...

ESSAY TENTANG HOTS PADA PEMBELAJARAN ABAD 21

Pembelajaran sains pada abad 21 memiliki tujuan dengan karakteristik 4C, yaitu; Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation . Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh lebih dari 250 peneliti dari 60 institusi dunia yang tergabung dalam ATC21S ( Assessment & Teaching of 21st Century Skills ) mengelompokkan kecakapan abad 21 dalam 4 kategori, salah satunya adalah berpikir kritis (ATC21S, 2013). Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk mengekplorasi ide dalam memahami suatu permasalahan, mengambil keputusan, memecahkan masalah dan dapat mengevaluasi permasalahan pada proses berpikir sebelumnya. Sumber: http://www.leutikaprio.com/produk/10043/pendidikan/18011576/implementasi_higher_order_thinking_skills_hots_dalam_penilaian_kurikulum_2013/17128867/iis_suryatini_dan_anan_baehaqi Apabila kita tinjau dari tujuan pembelajaran 4C sangat baik jika dappat dilaksanakan dalam pembe...