Skip to main content

Pengetahuan Apakah yang Paling Berharga: Pengetahuan Guru Pada Pembelajaran Abad 21



Dalam tulisan ini akan membahas pengetahuan abad 21, yaitu: dasar, meta, dan humanistik. Meskipun kerangka abad ke-21 dianggap mendukung jenis pengetahuan yang baru.

Tuntutan Pendidikan pada Abad 21 lebih mengarahkan pada pola berpikir dan belajar dengancara ynag baru, sangat berbeda tuntutan pendidikan pada abad sebelumnya. Pendidik diharapakan bias menyampaikan pengtetahuan dengan mudah. Pengetahuan pada aband 21 ini flexible, kreatif, menantang dan kompleks. Untuk menjawab tantangan dan masalah baru fantastis yang sangat menarik untuk di bahas karna perubahan sanagat cepat pada dunia pendidikan.

Pembelajaran abad 21 berfokus pada teknologi, memberikan pola pikir yang jelas tentang konten dan pedagogi sesuai dengan pengembangan pengetahuan. Pembelajaran abad 21 menggunakan teknologi tidak menuntut cara mengajar yang spesisfik. selanjutnya dari studi pada metodologi  untuk menganalisis dan mengembangkan sebuah sintesis yang menangkap elemen penting dari semua 15 kerangka kerja dari laporan, buku dan artikel.

Sintesis yang dilakukan pada ke 15 laporan, buku dan artikel mengarah pada tiga ketegori besar dan subkategori. Tiga kategori besar tersebut adalah Pengetahuan Dasar, Pengetahuan Meta, dan Pengetahuan humanistik. Pengetahuan Dasar dapatditinjau  tiga hal subkategori utama yaitu: Pengetahuan Konten Inti, Literasi Digital, dan Pengetahuan Lintas Disipliner. Pengetahuan Metaterbagi menjadi tiga subkategori: Pemecahan Masalah dan Berfikir Kritis, Komunikasi danKolaborasi, serta Kreativitas dan Inovasi. Sedangkan pada yaitu: Kecakapan hidup, Kecakapan kerja, Kompetensi Budaya, serta Kesadaran Etis.

Merekomendasikan untuk Guru Pada Pembelajaran Abad 21 agar guru dan siswa harus bekerja sebagai komunitas, dan mengetahui kapan dan mengapa menggunakan teknologi untuk kegiatan kolaborasi, serta diharapakan untuk memiliki keterampilan literasi digital. 

Analisis ini sebagai kontribusi untuk pembelajaran pada abad ke-21, Adanya perubahan secara cepat yang ditimbulkan oleh globalisasi, perubahan teknologi dan budaya yang membuat perbedaan mengenai bagaimana cara siswa harus belajar di sekolah dan bagaimana menjadi guru yang terlatih untuk bisa mempersiapkan siswa di masa depan.

Agung Laksono
Mahasiswa Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi

Comments

Popular posts from this blog

ESSAY TENTANG FASILITAS BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Gambaran tentang Fasilitas Belajar Seberapa pentingnya fasilitas belajar dalam proses pembelajaran? Tidak dapat dipungkiri bahwa Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk itu fasilitas belajar merupakan modal awal untuk mencerdaskan siswa dan sebagai pendorong motivasi dalam belajar. Menurut Popi Sopiatin (2010) Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar bermasud agar pengajaran kepada siswa dapatberjalan dengan lancar, teratur, ef...

ESSAY TENTANG HOTS PADA PEMBELAJARAN ABAD 21

Pembelajaran sains pada abad 21 memiliki tujuan dengan karakteristik 4C, yaitu; Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation . Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh lebih dari 250 peneliti dari 60 institusi dunia yang tergabung dalam ATC21S ( Assessment & Teaching of 21st Century Skills ) mengelompokkan kecakapan abad 21 dalam 4 kategori, salah satunya adalah berpikir kritis (ATC21S, 2013). Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk mengekplorasi ide dalam memahami suatu permasalahan, mengambil keputusan, memecahkan masalah dan dapat mengevaluasi permasalahan pada proses berpikir sebelumnya. Sumber: http://www.leutikaprio.com/produk/10043/pendidikan/18011576/implementasi_higher_order_thinking_skills_hots_dalam_penilaian_kurikulum_2013/17128867/iis_suryatini_dan_anan_baehaqi Apabila kita tinjau dari tujuan pembelajaran 4C sangat baik jika dappat dilaksanakan dalam pembe...

ESSAY TENTANG SEJAUH MANAKAH PENDIDIKAN SAINS DALAM DIRI KITA?

Bisakah Kita Merubah Konsep Sains Menjadi Pembelajaran Menyenangkan? K ebanyakan orang secara umum menganggap sains hanya mengenai ilmu-ilmu alam saja. Sains di benak pemikiran anak-anak Indonesia merupakan ilmu-ilmu alam yang hanya bisa didapatkan di lembaga instansi pendidikan atau sekolah-sekolah dan ilmu tersebut sangat sulit untuk dipahami . Jika mendengar kata “sains” satu kata ringan tetapi membuat bising bagi orang ataupun siswa yang tidak suka dengan pelajaran sains. Jika melihat dari artinya, sains sebenarnya berarti ilmu-ilmu. Akan tetapi. Terlebih lagi jika dihubungkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang tertanam dalam benak siswa, ilmu alam merupakan ilmu kaku atau ilmu pasti yang tidak bisa dipahami banyak orang.   Sumber: themanufacturer.com Jika dihubungkan dengan tujuan pendidikan sains di Indonesia, pendidikan sains yang diajarkan di instansi pendidikan atau di sekolah bertujuan mengembangkan potensi siswa di bidang sains guna memanfaatka...