Skip to main content

APLIKASI SELULER UNTUK PEMBELAJARAN SAINS: PENINJAUAN PENELITIAN



Teknologi memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan pembelajar individu, Perangkat seluler semakin populer dengan kehidupan sehari-hari.  Penelitian ini tentang pembelajaran menggunakan Aplikasi seluler difokuskan pada ponsel belajar, seperti game pembelajaran, kemudian diselaraskan dengan mobilitas dan kemampuan menampilkan interaktif. Penelitian seblumnya hanya mengulas pola desain / fitur dari aplikasi seluler namun tidak ada penelitian tentang mobile learning. Untuk menerapkan kerangka kerja dalam penelitian ini maka perlu meninjau literaturdan desain aplikasinya, dan hasil yang dihasilkan terkait dengan pembelajaran sains.

Metode yang digunakan untuk memilih artikel melalui Web of Science (semua database) dan database SCOPUS di ponsel belajar dan dianalisis dengan metode analisis isi kualitatif. fitur desain yang serupa, termasuk perancah berbasis teknologi, fungsionalitas sadar lokasi, representasi visual / audio, alat pengetahuan konstruksi digital, mekanisme berbagi pengetahuan digital ditawarkan pada aplikasi seluler untuk pembelajaran sains.

Desain aplikasi mobile ilmu pengetahuan dan sekitarnya lingkungan mereka belajar yang dasar teoritis pembelajaran dari perspektif pembelajaran, aplikasi mobile dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengembang aplikasi, dapat diakses public atau tidak, Konten sains, dan Fitur desain aplikasi seluler.

Hasil belajar siswa diukur dalam literatur pembelajaran mobile sains, pada keterampilan paling sering difokuskan pada komponen ilmiah  seperti menghasilkan hipotesis dan mengembangkan penjelasan. Namun, Aplikasi ini mengutamakan pembelajaran individual dibandingkan dengan pembelajaran tim.

Gambaran umum dari penelitian ini akan  menjawab dari tiga pertanyaan yang berfokus pada desain aplikasi seluler, kerangka kerja teoretis, dan hasil belajar siswa. Rekomendasi untuk Penelitian selanjutnya menggunakan aplikasi seluler secara kolaborasi, teori dan hasil yang terukur untuk menilai hasil kognitif tingkat tinggi, beban kognitif, dan keterampilan seperti pemecahan masalah. 

Agung Laksono
Mahasiswa Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi

Comments

Popular posts from this blog

ESSAY TENTANG FASILITAS BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Gambaran tentang Fasilitas Belajar Seberapa pentingnya fasilitas belajar dalam proses pembelajaran? Tidak dapat dipungkiri bahwa Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk itu fasilitas belajar merupakan modal awal untuk mencerdaskan siswa dan sebagai pendorong motivasi dalam belajar. Menurut Popi Sopiatin (2010) Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar bermasud agar pengajaran kepada siswa dapatberjalan dengan lancar, teratur, ef...

ESSAY TENTANG HOTS PADA PEMBELAJARAN ABAD 21

Pembelajaran sains pada abad 21 memiliki tujuan dengan karakteristik 4C, yaitu; Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation . Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh lebih dari 250 peneliti dari 60 institusi dunia yang tergabung dalam ATC21S ( Assessment & Teaching of 21st Century Skills ) mengelompokkan kecakapan abad 21 dalam 4 kategori, salah satunya adalah berpikir kritis (ATC21S, 2013). Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk mengekplorasi ide dalam memahami suatu permasalahan, mengambil keputusan, memecahkan masalah dan dapat mengevaluasi permasalahan pada proses berpikir sebelumnya. Sumber: http://www.leutikaprio.com/produk/10043/pendidikan/18011576/implementasi_higher_order_thinking_skills_hots_dalam_penilaian_kurikulum_2013/17128867/iis_suryatini_dan_anan_baehaqi Apabila kita tinjau dari tujuan pembelajaran 4C sangat baik jika dappat dilaksanakan dalam pembe...

ESSAY TENTANG SEJAUH MANAKAH PENDIDIKAN SAINS DALAM DIRI KITA?

Bisakah Kita Merubah Konsep Sains Menjadi Pembelajaran Menyenangkan? K ebanyakan orang secara umum menganggap sains hanya mengenai ilmu-ilmu alam saja. Sains di benak pemikiran anak-anak Indonesia merupakan ilmu-ilmu alam yang hanya bisa didapatkan di lembaga instansi pendidikan atau sekolah-sekolah dan ilmu tersebut sangat sulit untuk dipahami . Jika mendengar kata “sains” satu kata ringan tetapi membuat bising bagi orang ataupun siswa yang tidak suka dengan pelajaran sains. Jika melihat dari artinya, sains sebenarnya berarti ilmu-ilmu. Akan tetapi. Terlebih lagi jika dihubungkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yang tertanam dalam benak siswa, ilmu alam merupakan ilmu kaku atau ilmu pasti yang tidak bisa dipahami banyak orang.   Sumber: themanufacturer.com Jika dihubungkan dengan tujuan pendidikan sains di Indonesia, pendidikan sains yang diajarkan di instansi pendidikan atau di sekolah bertujuan mengembangkan potensi siswa di bidang sains guna memanfaatka...