Perbedaan dalam Hasil Belajar di Sekolah Menengah dan Mahasiswa tentang Desain Kurikulum Teknik 3D STEAM
Pengetahuan mendasari dan membrikan relevansi teknologi
unuk teknik rekayasa yang diperlukan untuk mewujudkan desain. Pada dasarnya
Mahasiswa Teknik dan Desain sering
memiliki ide-ide bagus, namun untuk mengembangkan
produk, sistem, dan lingkungan baru, desainer dibantu sains dan teknologi.
Penggunaan
STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, Dan Matematika) dalam Desain dan Seni
akan mengarahkan siswa dan mahasiswa agar memiliki Kreatifitas, berpikir
kritis, minat belajar, hasil belajar baik. sementara mahasiswa seni dan desain
memahami pengetahuan ilmiah sebagai dasar untuk semua pengembangan di bidang
teknik.
Dalam
penelitian ini menggunakan Desain sebagai berikut yaitu: Menerapkan Teknik Mengajar dengan Memanfaatkan STEAM 3D, Menerapkan
kurikulum teknik CO2-Car yang berorientasi pada proyek pada siswa, Mahasiswa
teknik menggunakan aplikasi pemodelan 3D Solidwork,
Mahasiswa desain mengunakan aplikasi pemodelan 3D Maya, mahasiswa membuat seperti mobil balap formula 1 dengan desain dragsters,sementara desain siswa di
3D-cetak dan buatan tangan menyerupai mobil biasa,
mahasiswa teknik dan
desain menggunakan bahan
spacer dan casing untuk meningkatkan stabilitas
kendaraan sedangkan siswa sekolah menengah jarang menggunakan bahan tambahan. Kinerja
dari beberapa kelompok dibedakan kreativitas, akurasi perkiraan, hasil lomba,
dan hasil belajar dan Data dianalisis ANOVA.
Hasil dari
Penlitian ini adalah Skor nilai rata-rata nilai hasil belajar kelompok cetak 3D
lebih tinggi dari kelompok buatan menujukan bahwa terdapat Perbedaan dalam Hasil Belajar siswa dan
Mahasiswa, Kelompok mahasiswa desain, Teknik tidak menunjukkan nilai
yang signifikan, dan Hasil
belajar kelompok mahasiswa desain merupakan yang tertinggi.
Pemodelan 3D aplikasi semakin mudah dipelajari dan
digunakan siswa dalam mempelajari keterampilan dasar, Penggabungan teknologi 3D
ke kurikulum sekolah menengah memberikan para siswa pengalaman langsung terkait
dengan teori-teori ilmiah.
Agung Laksono
Mahasiswa Magister
Pendidikan IPA Universitas Jambi
Comments
Post a Comment