Skip to main content
SISTEM PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SAINS PADA SISWA
Penilaian merupakan tahapan penting dalam proses pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran sains dapat dimaknai sebagai membawa konten, proses sains dan sikap ilmiah secara bersama-sama. Penilaian dilakukan terutama untuk menilai kemajuan siswa dalam pencapaian keterampilan proses sains.
Menurut Smith dan Welliver, pelaksanaan penilaian keterampilan proses dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya:
  1. Pretes dan postes.  Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun sekolah. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing siswa dalam keterampilan yang telah diidentifikasi. Pada akhir tahun sekolah, guru melaksanakan tes kembali untuk mengetahui perkembangan skor siswa setelah mengikuti pembelajaran sains.
  2. Diagnostik. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa pada awal tahun ajaran. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan pada bagian mana siswa memerlukan bantuan dengan keterampilan proses. Kemudian guru merencanakan pelajaran dan kegiatan laboratorium yang dirancang untuk mengatasi kekurangan siswa.
  3. Penempatan kelas. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai salah satu kriteria dalam penempatan kelas. Misalnya, criteria untuk memasuki kelas akselerasi, kelas sains atau kelas unggulan.
  4. Pemilihan kompetisis siswa. Guru melaksanakan penilaian keterampilan proses sains siswa sebagai kriteria utama dalam pemilihan siswa yang akan ikut dalam lomba-lomba sains. Jika siswa memiliki skor tes tinggi, maka dia akan dapat mengikuti lomba sains dengan baik.
  5. Bimbingan karir. Biasanya para peneliti melakukan uji coba menggunakan penilaian keterampilan proses sains untuk mengidentifikasi siswa yang memiliki potensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dibina.
Penilaian keterampilan proses sains dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan materi  dan tingkat perkembangan siswa atau tingkatan kelas (Rezba, 1999). Oleh karena itu, penyusunan instrumen penilaian harus direncanakan secara cermat sebelum digunakan.  Menurut Widodo (2009), penyusunan instrumen untuk penilaian terhadap keterampilan proses siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses sains yang akan dinilai.
  2. Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses sains.
  3. Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses sains tersebut diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).
  4. Membuat kisi-kisi instrumen.
  5. Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses sains berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Pada saat ini perlu mempertimbangkan konteks dalam item tes keterampilan proses sains dan tingkatan keterampilan proses sains (objek tes)
  6. Melakukan validasi instrumen.
  7. Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas empiris.
  8. Perbaikan butir-butir yang belum valid.
  9. Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains.
Penilaian keterampilan proses melalui tes tertulis
Penilaian secara tertulis terhadap keterampilan proses sains dapat dilakukan dalam bentuk essai dan pilihan ganda . Pertanyaan yang disusun dalam bentuk pertanyaan konvergen  dan pertanyaan divergen. Penilaian dalam bentuk essai memerlukan jawaban yang berupa pembahasan atau uraian kata-kata. Jawaban yang dituliskan oleh siswa akan lebih bersifat subjektif, yang berarti menggambarkan pemahaman yang lebih indiviualistik.
Penilaian keterampilan proses melalui bukan tes
Penilaian melalui keterampilan proses sains melalui bukan tes dapat dilakukan dalam bentuk observasi atau pengamatan. Pengamatan dalam penilaian ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Selama proses kegiatan pembelajaran sains dilaksanakan, guru dapat melakukan penilaian dengan mengamati perilaku siswa secara langsung dalam menunjukkan kemampuan keterampilan proses sains yang dimiliki. Selain itu, hasil-hasil pekerjaan tugas siswa atau produk hasil belajar siswa juga dapat diamati untuk menilai keterampilan proses siswa secara integrative.
Pentingnya Penilaian Keterampilan Proses Sains
Salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran adalah penilaian atau evaluasi. Oleh karena itu, perangkat penilaian merupakan bagian integral yang dikembangkan berdasarkan tuntutan tujuan pendidikan. Menurut Arikunto (2009), penilaian dalam pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan ketercapaian tujuan pendidikan, bahkan aktivitas penilaian dapat pula digunakan untuk mengambil keputusan. Penilaian dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang kemajuan atau pencapaian kompetensi siswa.
Dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan oleh guru untuk mengukur perkembangan hasil belajar siswa sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Selain itu, penilaian juga dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan belajar dan memberikan umpan balik kepada siswa. Dengan demikian, penilaian dilakukan secara terus menerus guna memastikan terjadinya kemajuan dalam belajar siswa. Hasil penilaian yang diperoleh, dapat dijadikan sebagai dasar menentukan keputusan tentang upaya perbaikan pembelajaran. Dalam hal ini upaya bimbingan terhadap siswa, yang diperlukan untuk memperbaiki hasil pembelajaran.
Tujuan Penilaian
        Tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal:
a)        Penilaian berfungsi selektif
Dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunayai berbagai tujuan., antara lain:
v  Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu.
v  Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
v  Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
v  Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebaliknya.
b)        Penilaian berfungsi diagnostik
Dengan mengadakan penilaian, sebernya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelmahan-kelmahanya. Dengan diketahui sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari untuk mengatasi.
c)        Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Sistem yang baru yangkini banyak dipopulerkan dinegara barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik berbentuk moul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemapuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaiakan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi diesebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang sukar seali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok . untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunkan untuk penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada alam kelompok yang sama dalam belajar.
d)       Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana suatu perogram berhasil diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
Perubahan Fokus Standar Penilaian
Berdasarkan National Science Education Standard in the  United States (National Research Council, 1996)  perubahan fokus yang terjadi pada standar penilaian adalah sebagai berikut
Tabel 2.1 Perubahan Fokus Standar Penilaian
Hal yang Dikurangi
Hal yang Diutamakan
Menilai yang mudah diukur 
Menilai yang paling berharga
Menilai pengetahuan yang memiliki
ciri yang  jelas
Menilai pengetahuan yang kaya
dan berstruktur baik
Menilai pengetahuan yang bersifat ilmiah
Menilai pemahaman dan pemikiran 
Ilmiah
Menilai untuk mempelajari apa
yang tidak dipahami siswa
Menilai untuk mempelajari apa
yang dipahami siswa
Hanya melakukan penilaian atas pencapaian 
Menilai pencapaian dan peluang untuk belajar
Penilaian akhir dilakukan oleh guru 
Siswa terlibat dalam penilaian yang 
sedang berlangsung atas hasil kerjanya dan hasil kerja temannya
Pengembangan penilaian eksternal hanya oleh ahli
Guru terlibat dalam pengembangan penilaian eksternal
Proses penilaian adalah alat yang efektif  untuk mengkomunikasikan harapan  sistem pendidikan IPA untuk semua pihak yang terkait dengan pendidikan IPA. Praktek penilaian dan kebijakan memberikan definisi operasional  apa yang penting untuk dilakukan. Misalnya, penggunaan  dari proses penyelidikan/inquiri untuk penilaian  tugas siswa dari apa yang sedang dipelajari, bagaimana guru mengajar, dan dimana sumber daya  yang harus dialokasikan.
Penilaian adalah sistematis, proses tahapan yang melibatkan pengumpulan dan interpretasi data pendidikan. Standar penilaian meliputi empat komponen dapat dikombinasikan dalam berbagai cara. Misalnya, guru menggunakan data prestasi siswa untuk merencanakan dan memodifikasi praktik pengajaran. Berbagai kegunaan, pengguna, metode, dan data berkontribusi terhadap kompleksitas dan pentingnya penilaian proses.

Rubik dan Contoh Penilaian
Menurut Abdul Majid (2013) Rubrik penilaian merupakan kunci penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna  sampai yang kurang untuk menilai satu tugas , keterampilan proyek, esai , laporan penelitian atau kinerja spesifik.
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa  Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.
Rubrik merupakan pedoman kerja untuk siswa dan guru. Idealnya rubrik diberikan kepada siswa sebelum tugas dilakukan agar siswa memahami kriteria yang digunakan untuk menilai hasil kerja mereka.
Menurut Abdul Majid (2013) Keuntungan yang dapat diperoleh bila guru menggunakan rubrik diantaranya :
1.      Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan fokus, penekanan, dan perhatian pada rincian tertentu sebagai modal pengetahuan untuk siswa
2.      Siswa mempunyai pedoman yang jelas mengenai apa yang diharapkan guru
3.      Siswa dapat menggunakan rubrik sebagai alat untuk mengembangkan kemampuannya
4.      Guru dapat menggunakan kembali rubrik  tersebut untuk berbagai kegiatan berikutnya yang sejenis.
Ada enam dasar keterampilan proses sains.
Ø  Pengamatan (Observation)
Ø  Komunikasi (Communication)
Ø  Pengelompokan (Classification)
Ø  Pengukuran (Measurement)
Ø  Kesimpulan (Inference)
Ø  Ramalan (Prediction)
Dari artikel yang telah dipaparkan oleh penulis. Penulis ingin mengajak berdiskusi tentang beberapa hal di bawah ini.
1.      Pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran sains lebih menekankan pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengkomunikaskan hasilnya, Coba saudara jelaskan bagaimana cara pembentukan ketrampilan tersebut ?
2.      pendekatan yang sekarang dikenal dengan keterampilan proses dan cara belajar siswa aktif (CBSA) masih belum banyak terwujud, serta pembelajaran kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual, menurut saudara bagaimana seorang guru akan melakukkan penilaian sedangkan sebagian siswa belum tuntas dalam pembelajaran ?

3.      Dalam pembelajaran sains  keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?

Comments



  1. Menanggapi soal no 2.
    Itulah di tuntut adanya profesionalisme guru, dimana profesionalisme guru ini merupakan kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan mengevaluasi pembelajaran.
    Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum wr.wb
    Saya mencoba menanggapi pertanyaan yg terakhir.
    Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?
    Menurut artikel yang sudah saya baca Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
    Dari sini lah seorang guru bisa melihat apakah anak didik sudah memahami apa yang di ajarkan oleh guru.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  3. terimakasih ulasannya saudara agung.. saya tertarik menanggapi pertanyaan kedua mengenai bagaimana guru melkukan penilaian sedangkan sebagian siswa belum tuntas dalam pembelajaran? tugas seorang guru adalah mendidik siswa agar mencapai tujuan pembelajaran, tugas guru itu berat karena harus profesional dalam mengajar, begitupun dalam menilai. pertanyaan saudara agak menggantung di pikiran saya, menurut saya guru harus menilai terlebih dahulu baru bisa mengatakan siswa belum tuntas dalam pembelajaran. jadi begini pertama guru harus melakukan proses pembelajaran terlebih dahulu, selanjutnya barulah dinilai siswa itu tuntas atau tidak, jika tidak tuntas maka dilakukanlah remedial untuk memantapkan kembali pengetahuan siswa agar mencapai tujuan pembelajaran tersebut. terimakasih

    ReplyDelete
  4. Menyikapi pertanyaan no 1.? contoh nya Observasi (pengamatan)salah satu keterampilan proses dasar. Keterampilan pengamatan menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan pendengar. Apabila siswa mendapatkan kemampuan melakukan pengamatan dengan menggunakan beberapa indera, maka kesadaran dan kepekaan mereka terhadap segala hal disekitarnya akan berkembang, pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Melatih keterampilan pengamatan termasuk melatih siswa mengidentifikasi indera mana yang tepat digunakan untuk melakukan pengamatan suatu objek.

    ReplyDelete
  5. terima kasih. menjawab nomor 2 menurut saudara bagaimana seorang guru akan melakukkan penilaian sedangkan sebagian siswa belum tuntas dalam pembelajaran ?
    dalam proses pembelajaran seorang guru harus memiliki jurnal tersendiri, fungsinya untuk menilai setiap proses pembelajaran dan dalam setiap penghujung bab materi diadakan analisi kemampuan siswa. jika dalam proses tersebut terdapat siswa yng tidak mencapai KKM maka dilakukan tindakan remedial. proses" tersebutlah yang menurut saya dilakukan untuk menilai siswa.

    ReplyDelete
  6. Assalamualaikum,wr.wb menurut pendapat saya dalam proses pembelajaran sains lebih banyak menggunakan pendekatan sainfik dan apabila dalam proses penilaian masih ada siswa yang belum tuntas maka dapat dilakukan remedial khusus untuk KD yang belum tuntas

    ReplyDelete
  7. Assalamualaikum menanggapi pertanyaan No 3, yang dimana pertanyaannya yaitu Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?
    baiklah menurut saya ketrampilan proses yang dimana ketrampilan proses itu memiliki beberapa penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio

    dan bagaimana guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran, guru melihat ketuntasan dalam pelajaran yaitu dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.

    ReplyDelete
  8. saya akan menanggapi pertanyaan sdr.Agung mengenai: Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?

    - dalam pembelajaran sains ada beberapa keterampilan yang dinilai guru baik melalui kinerja, portofolio dan proyek. melalui kinerja, seorang guru bisa melihat kinerja seorang siswa pada praktikum atau saat melakukan percobaan. sedangkan melalui portofolio, guru bisa menilai dari karya sampel terbaik dari KD dan KI yang telah dibuat dan dikumpulkan oleh siswa.melalui proyek, seorang guru bisa melihat keterampilan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas/proyek. setiap pekerjaan siswa baik dari kinerja, portofolio dan projek, guru memiliki rubrik penskoran tersendiri, sehingga dari rubrik tersebutlah guru bisa mengkategorikan mana siswa tuntas atau yang tidak tuntas.

    terima kasih.

    ReplyDelete
  9. Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?
    menanggapi ini, keterampilan guru dalam mengobservasi proses harus dimiliki, hal ini dapat menjadikan aspek dalam perbaikaqn proses pembelajaran selanjutnya, kemudian dalam melihat ketuntasanya ada beberapa hal yang harus dicapai, yaitu :
    1. Knowledge Outcomes, merupakan penguasaan siswa terhadap substansi pengetahuan suatu mata pelajaran.
    2. Reasoning Outcomes, yang menunjukkan kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuannya dalam melakukan nalar (reason) dan memecahkan suatu masalah.
    3. Skill Outcomes, kemampuan untuk menunjukkan prestasi tertentu yang berhubungan dengan keterampilan yang didasrkan pada penguasaaan pengetahuan.
    4. Product Outcomes, kemampuan untuk membuat suatu produk tertentu yang didasarkan pada penguasaan pengetahuan.
    5. Affective Outcomes, pencapaian sikap tertentu sebagai akibat mempelajari dan mengaplikasiikan pengetahuan.

    ReplyDelete
  10. Menanggapi pertanyaan no.3 Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?
    Dalam pembelajaran sains ada 3 hal yang menjadi penilaian :
    1. Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA
    2. Penilaian Keterampilan dan Proses
    3. Penilaian karakter dan sikap (sikap ilmiah)
    Ketuntasan dapat dilihat dari sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.

    ReplyDelete
  11. Menanggapi pertanyaan no. 2
    Bahwa seorang guru dapat melakukan penilaian dalam pbm. Jika ada siswa yang belum tuntas maka seorang guru dapat melakukan remedial. Setelah semua siswa mencapai kkm baru penilaian dilakukan menyeluruh.
    Atau guru dapat melakukan refleksi materi mana yg blm tuntas, setelah diperbaiki baru guru melakukan penilaian thd siswa.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  12. Menanggapi pertanyaan no. 2
    Bahwa seorang guru dapat melakukan penilaian dalam pbm. Jika ada siswa yang belum tuntas maka seorang guru dapat melakukan remedial. Setelah semua siswa mencapai kkm baru penilaian dilakukan menyeluruh.
    Atau guru dapat melakukan refleksi materi mana yg blm tuntas, setelah diperbaiki baru guru melakukan penilaian thd siswa.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  13. Pertanyaan no 3.
    1. Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep
    2. Penilaian Keterampilan dan Proses
    3. Penilaian karakter dan sikap (sikap ilmiah)

    Ketuntasan pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan peserta didik menyelesaikan tes, kemudian keberhasilan peserta didik tersebut dihubungkan dengan SK dan KD yang telah ditetapkan oleh kurikulum.

    ReplyDelete
  14. Menanggapi pertanyaan nomor 3. Setahu saya, keterampilan yang diharapkan dari siswa biasanya diintegrasikan dalam pelajaran. Untuk pelajaran tertentu, diintegrasikan dengan keterampilan tertentu. Sedangkan KKM biasanya diadopsi dadi kurikulum,.
    Terimakasih

    ReplyDelete
  15. Assalamualaikum ,, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 yaitu menurut saya penilaian apa aja yg di nilai dalam.pembelajaran Sains
    1. Nilai pengetahuannya
    2. Nilai ilmiah
    3. Penilaian karakter
    dari tiga tersebut adalah penilaian yg sudah bisa di nilai untuk pembelajaran sains.
    wasalamualaikum, terima kasih

    ReplyDelete
  16. Menanggapi pertanyaan no 3.
    Keterampilan yang akan dinilai pada pembelajaran sains yaitu keterampilan proses sains berupa penilaian keterampilan praktik seperti praktikum, produk seperti membuat laporan praktikum atau percobaan, projek seperti membuat produk dari limbah, dan portofolio.
    Cara guru melihat ketuntasan siswa yaitu dengan tercapainya tujuan pembelajaran dan hasil evaluasi belajar yang mencapai atau melebihi KKM. KKM digunakan sebagai standar ketuntasan belajar siswa yang disesuai dengan mata pelajarannya.

    ReplyDelete
  17. Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?
    Keterampilan yang dinilai meliputi keterampilan peserta didik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat.Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang.

    cara guru melihat ketuntasan siswa dalam belajar yaitu dengan melihat ketercapaian nilai KKM nya, jika masih ada nilai siswa di bawah nilai KKM maka perlu di lakukan remedial setiap KD agar nilai siswa menjadi tuntas.

    ReplyDelete
  18. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 yaitu dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran? Merujuk pada bacaan diatas terdapat enam dasar keterampilan proses sains.Pertama Pengamatan (Observation), Komunikasi (Communication), Pengelompokan (Classification), Pengukuran (Measurement), Kesimpulan (Inference), Ramalan (Prediction) dan untuk ketuntasan sendiri biasanya pada sekolah masing-masing telah memiliki standar ketuntasan minimum atau biasa disebut dengan KKM.

    ReplyDelete
  19. Assalamualaikum
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3.Keterampilan yang dinilai dalam pembelajaran sains yaitu:
    1. Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA
    2. Penilaian Keterampilan dan Proses
    3. Penilaian karakter dan sikap (sikap ilmiah)
    Cara guru melihat ketuntasan belajar siswa yaitu terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.

    ReplyDelete
  20. Saya akan menjawab pertanyaan yg terakhir,menurut saya penilaian yg hrus dilakukan yg pertma penilaian proses untuk melihat berhasil atau tdaknya proses pmbljran. Yg kedua penilaian hasil untuk melihat apakah tujuan pmbljrn smpe kpda siswa.mengenai instrumen hsil hrus disesuaikan dg jenis penilaian ap yg kita lakukan.untuk melihat ketuntasan siswa dlm pmbljrn mka dilihat trlbh dulu hasil penilaian.

    ReplyDelete
  21. menanggapi pertanyaan nomor 2 Pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran sains lebih menekankan pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengkomunikaskan hasilnya. maka untuk menwujud kan hal tersebut guru dapat melakukan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik. pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” . Pendekatan saintifik dimaksudkan memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada infromasi searah guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu. dan secara tidak lansung akan membentuk keterampilan siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri menjadi lebih bermakna dan keterampilan mengkomunikasikannya.

    ReplyDelete
  22. menanggapi soal nomor 3. adapun yg dinilai adalah aktifitas dan kreatifitas peserta didik meliputi kemampuan observasi siswa, melakukan pengukuran, menyimpulkan, meramalkan mengolongkan dan mengkomunikasi hasil suatu materi yg disampaikan. adapun cara mengukur ketuntasan yaitu dgn menggunakan instrumen yg disesuaikan dengan mteri dan tingkat perkembangan siswa secara test dan nontes

    ReplyDelete

  23. Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran? penilaian keterampilan proses sains yang bisa berupa keterampilan kinerja,yang mana ketuntusan nya bisa dilihat dari tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan mengikuti KKM yang diterapkan

    ReplyDelete
  24. Dalam pembelajaran sains keterampilan apa saja yang akan dinilai oleh seorang guru dan bagaimana cara guru melihat ketuntasan dalam pembelajaran?
    penilaian pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep. penilaian keterampilan dan proses. penilaian karakter dan sikap-sikap ilmiah.
    adapun cara guru menglihat ketuntasan dalam pembelajaran yaitu apabila seorang siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru dan nilai setiap tes yang diberikan oleh guru dapat dicapai dengan baik.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ESSAY TENTANG FASILITAS BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Gambaran tentang Fasilitas Belajar Seberapa pentingnya fasilitas belajar dalam proses pembelajaran? Tidak dapat dipungkiri bahwa Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk itu fasilitas belajar merupakan modal awal untuk mencerdaskan siswa dan sebagai pendorong motivasi dalam belajar. Menurut Popi Sopiatin (2010) Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar bermasud agar pengajaran kepada siswa dapatberjalan dengan lancar, teratur, ef...

Pendapat Tentang fasilitas belajar menentukan hasil belajar siswa?

Secara pribadi saya menyatakan bahwa pro terhadap fasilitas belajar menentukan hasil belajar siswa diawali dengan merujuk Popi Sopiatin (2010) yang menyatakan bahwa Fasilitas belajar adalah merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan pendidikan di sekolah. Sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang secara langsung digunakan untuk proses pendidikan di sekolah, meliputi gedung, ruang belajar/kelas, media belajar, meja dan kursi. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, meliputi halaman sekolah, taman sekolah, dan jalan menuju ke sekolah. Lebih luas fasilitas dpat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda maupun uang. Jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana (Arikunto, 2008). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasili...

ESSAY TENTANG HOTS PADA PEMBELAJARAN ABAD 21

Pembelajaran sains pada abad 21 memiliki tujuan dengan karakteristik 4C, yaitu; Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation . Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh lebih dari 250 peneliti dari 60 institusi dunia yang tergabung dalam ATC21S ( Assessment & Teaching of 21st Century Skills ) mengelompokkan kecakapan abad 21 dalam 4 kategori, salah satunya adalah berpikir kritis (ATC21S, 2013). Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan dalam menggunakan pikiran untuk mengekplorasi ide dalam memahami suatu permasalahan, mengambil keputusan, memecahkan masalah dan dapat mengevaluasi permasalahan pada proses berpikir sebelumnya. Sumber: http://www.leutikaprio.com/produk/10043/pendidikan/18011576/implementasi_higher_order_thinking_skills_hots_dalam_penilaian_kurikulum_2013/17128867/iis_suryatini_dan_anan_baehaqi Apabila kita tinjau dari tujuan pembelajaran 4C sangat baik jika dappat dilaksanakan dalam pembe...